Salah kaprah dalam menanggapi Demensia Alzheimer masih banyak terjadi di masyarakat kita. Demensia Alzheimer sering kali dianggap sebagai suatu keadaan yang mesti dialami seseorang saat memasuki usia lanjut. Padahal menurutd okter Ferry dariAlzi Indonesia, Alzheimer dapat dicegah dengan kebiasaan sehari-hari yang baik dan sehat. “Jangan maklum dengan Alzheimer” tegas dokter Ferry.
Pernyataan dokter Ferry tersebut dijelaskan saat memandu Sosialisasi Demensia Alzheimer di Gereja Blenduk Kota Lama Semarang, Minggu 15/9/19 siang. Kegiatan yeng menjadi penutup acara jalan sehat bersama lintas generasi ini, diikuti sekitar 130 peserta manula berusia 60 tahun keatas.
Dokter Ferry menerangkan ada sekitar 10 gejala mengalami demensia alzheimer. Pertama, gangguan daya ingat, penderita alzhi (alzheimer) sering lupa kejadian yang baru terjadi, lupa janji, hal ini kadang terulang-ulang setiap hari. Kedua, sulit fokus. Orang dengan penderita alzhi sulit menentukan fokus, dan menyelesaikan pekerjaan sehari-hari membutuhkan waktu yang lama. Ketiga, sulit melakukan kegiatan yang familiar, seperti menulis, mengemudi, menghitung. Keempat, disorientasiseperti lupa tanggal dan hari penting. Mereka tidak tahu sedang berada di mana dan mau ke mana. Kelima, kesulitan memahami visuospasial, yaitu kesulitan membaca, menentukan jarak, membedakan warna, dan lupa dengan wajah sendiri. Keenam, gangguan komunikasi, penderita ini kesulitan berbicara dan mencari padanan kata yang tepat. Ketujuh, sering menaruh barang tidak pada tempatnya, mereka kerap lupa meletakkan sesuatu barang sendiri. Terkadang sampai menuduh orang memindahkan atau mencuri barangnya. Kedelapan, salah membuat keputusan, tidak bisa merawat diri sendiri dengan baik. Kesembilan, menarik diri dari pergaulan, suka menyendiri dan mengurung diri. Dan terakhir, perubahan perilaku dan kepribadian. Mereka sangat brgantung kepada orang lain yang bisa menuntun mereka agar tidak salah dalam melakukan aktivitas sehari-hari.