ARAK-ARAKAN INDISCHE PARADE TANDAI BERAKHIRNYA Festival Kota Lama 2019
Kemeriahan Festival Kota Lama hari terakhir, Minggu 22/9/19, ditandai dengan arak-arakan parade yang menyusuri beberapa ruas jalan di kota lama Semarang. Start dari gedung Marabunta, menyusuri jalan Letjen Suprapto, jalan Branjangan, jalan Garuda dan finish kembali ke depan gedung Marabunta. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, melepas arak-arakan Indische Parade pada pukul 14:30 wib tersebut. Gubernur berharap, FKL tahun depan harus mampu menampilkan atraksi-atraksi betaraf internasional, “kalau bisa tahun depan, FKL 2020 menghadirkan kota lama-kota lama legenda dunia.”
Sekitar 300 orang mengikuti parade. Umumnya mereka berasal dari komunitas tari seperti komunitas tari Balemong Ungaran, tari china-Indo, tari Arab, dan Belanda. Juga diramaikan oleh komunitas mobil antik dan jadul, komunitas motor vespa serta komunitas sepeda ontel.
Usai arakan parade, tamu undangan rangkaian acara penutupan FKL 2019 ini, dijamu gala dinner di gedung Marabunta. Lantunan merdu suara penyanyi legendaris, Henny Pusponegoro menghangatkan acara gala dinner.
Usai gala dinner, tamu undangan menuju panggung Sayangan yang terletak di samping hotel Aston untuk mengikuti acara Closing Ceremony FKL 2019.
Line Dance On The Street Ramaikan Hari Terakhir Festival Kota Lama 2019
Minggu (22/09/2019) merupakan hari terakhir Festival Kota Lama Semarang 2019. Berbagai macam acara digelar untuk memeriahkan penutupan event tahunan ini. Salah satunya adalah Line Dance On The Street di jalan Cendrawasih, tepatnya di depan kantor Phapros kota lama. Line Dance On The Street terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya sama sekali. Peserta yang mendaftarkan diri dibekali kaos seragam oleh panitia. Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini bisa dibilang sangat banyak, sekitar 500 orang yang berdatangan dari berbagai kota di Jawa Tengah. Kebanyakan peserta yang mengikuti Line Dance On The Street ini adalah wanita, namun ada pula pria paruh baya. Mereka umumnya anggota komunit asIi katan Lantai Dansa Indonesia (ILDI) Jawa Tengah.
Pada dasarnya, line dance memadukan gerakan dansa dan musik. Kalau biasanya dansa dilakukan berpasangan, line dance dilakukan sendirian. Tapi, bisa juga dilakukan secara massal. Kebanyakan, gerakannya memutar seperti pada tari poco-poco. Bedanya, musik yang mengiringi memiliki tempo cepat. Bisa musik latin atau music pop yang tengah hits. Gerakannya pun berbeda-beda, ada unsur salsa, waltz, cha cha, dan rumba.Meski demikian suasana ceria penuh suka cita terus mewarnai acara yang digelar selama 2 jam daripukul 18:00 hingga pukul 20:00 tersebut.