Jepara tidak hanya dikenal sebagai penghasil ukiran kayu dan beragam produk mebelnya. Dari kota ini juga lahir seoarang wanita pahlawan nasional yang dikenal sebagai pejuang emansipasi wanita. Ya…di kota Jepara inilah ibu kita Kart ini dilahirkan.
Dua hal tersebut itu pula lah yang ditampilkan dalam Pameran Jepara di Festival Kota Lama 2019. Pameran Jepara yang disuguhkan Komunitas Rumah Kartini ini mencoba mengangkat sisi sejarah dari Kota Jepara dengan menampilkan informasi-informasi yang belum diketahui oleh kebanyakan orang. Salah satunya adalah pengenalan sosok Ibu Raden Ajeng Kart ini lebihd ekat lagi. Di pameran yang berlangsung di Soesman Kantoor ini, pengunjung bisa melilhat barang-barang pribadi ibu Kartini, seperti benda-benda hasil karya ibu Kartini, bilik kerja beliau hingga foto-foto keluarga besar RA Kartini. Semua barang yang dipamerkan itumerupakan hasil riset, hibah dari kerajaan Belanda, dan hibah keluarga besar Raden Ajeng Kartini dan juga sumbangan masyarakat.
Pameran Jepara iniakanberlangsungsetiaphariselama FKL 2019. Pengunjung bisa datang dan menikmati pameran mulai dari pukul 12.00 siang hingga pukul 22.00 malamtanpa dipungut biaya masuk alias gratis. Selaras dengan tagline FKL “Kuno, Kini dan Nanti” pameran jepara dibagi menjadi tiga bagian, bagian paling depan menyuguhkan sejarah kuno tentang Kota Jepara dan silsilah Raden Ajeng Kartini, bagian tengah berisikan hasil karya dari tim rumah jepara berupa pernak pernik kecil seperti gelang dari biji kopi, tas tenun dan gitar ukir dengan edisi terbatas dan dibagian belakang berisikan berbagai furniture modern hasil kolaborasi dari tangan tangan pemuda Kota Jepara.
Ketua Komunitas Rumah Kartini, Apeep Qomi berharap kehadiran Pameran Jepara di Festival Kota Lama akan membantu upaya-upaya pelestarian dan pengembangan sosial budaya dan bahkan perekonomian masyarakat Jepara.